Thursday, January 31, 2013

My dear Adam,

My dear Adam,

"You don’t have to drive any BMW or Mercedez or Skyline to be gorgeous. Be an imam in prayers. That’s how I define gorgeous. You don’t have to have nice voice and hush me with lovely songs to woo me. Recite the Kalamullah, Al-Quranul kareem. That’s how i would melt. You don’t have to be rich for me to love you."

Sincerely,
Your love, Hawa.
❤ Sebaik-baik hadiah adalah doa ❤

Rasulullah SAW bersabda :

"Apabila seseorang itu mendoakan untuk saudaranya di kala ia tidak ada (tanpa pengetahuan saudaranya itu), maka berkatalah malaikat: “Kamu juga menerima sebagaimana doamu itu”."

( HR : Muslim )

Sunday, January 27, 2013

TAHUKAH ENGKAU, LELAKI SEBENARNYA JAUH LEBIH SERING MENANGIS ?

Itulah mengapa Allah menyebutkan pada lelaki lebih kuat akalnya berbanding seorang wanita. Dan itulah sebabnya mengapa tiada yang kau lihat melainkan selain kedegilan mereka.

Lelaki menangis karena tanggung jawabnya di hadapan Allah.
Dia menjadi tonggak penyangga dalam rumah tangga.
Menjadi pengawal Tuhan bagi Ibu, saudara perempuan, isteri dan anak-anaknya.

Maka, tangisnya pun tidak pernah nampak di matanya.

Tangisan lelaki adalah pada keringat yang bercucuran demi menafkahi keluarganya.

Tidak dapat kau lihat tangisnya pada keluh kesah di lisannya?

Lelaki “menangis” dalam letih dan lelahnya menjaga keluarganya dari kelaparan.

Tidak dapat kau dengar tangisnya pada omelan-omelan di bibirnya.

Lelaki menangis dalam tegak dan teguhnya dalam melindungi keluarganya dari terik matahari, deras hujan serta dinginnya angin malam.

Tidak nampak tangisnya pada peristiwa kecil dan remeh.

Lelaki menangis dalam kemarahannya, bila kehormatan diri dan keluarganya digugat.
Lelaki menangis dengan sigap bangunnya di kegelapan dini hari.
Lelaki menangis dengan bercucuran peluhnya dalam menjemput rezeki.
Lelaki menangis dengan menjaga serta melindungi orang tua, anak dan istri.
Lelaki menangis dengan tenaga dan darahnya menjadi garda bagi agamanya.

Namun…
Lelaki pun sungguh-sungguh menangis dengan air matanya di kesendiriannya, menyadari tanggung jawabnya yang besar di hadapan Allah.

Belajar Mengenal SABAR, IKHLAS dan YAKIN

SABAR…. !!!!
Abaikanlah setiap orang yang mendzholimi kita,
yakinkan Allah SWT selalu mendampingi kita org2 yg teraniaya..
Allah SWT mengetahui perbuatan umatnya,serahkan smuanya kepada Nya..
berdo'a agar kita slalu diberikan hati yang luas ikhlas utk menerima cemooh dan fitnah dari siapapun..
berbesar hatilah kita sebagai manusia dan bukakanlah pintu maaf yang seluas luasnya agar kita bisa lebih mengenal apa itu sabar dalam arti luas..

Mungkin memang sulit kita untuk bisa menerima kesabaran yang amat luas itu, beraaat sekali apalagi didalam keadaan yang sangat menguras hati..sabar dalam menghadapi ujian dari masalah-masalah yang sedang kita hadapi, basicly godaan yang amat besar yaitu amarah dan emosional....

kita pelajari untuk bisa tetap sabar, ikhlas, tawakal, yakin serta Move on dari segala masalah yg sedang kita hadapi..

yaitu diantaara nya :

1. Jangan pernah meremehkan dirimu. Tuhan memberikanmu hidup bukan karena kamu membutuhkannya, tapi karena seseorang membutuhkanmu.

2. Jangan hiraukan mereka yg menjelekkan dirimu. Siapa dirimu hanya kamu yg tahu, hanya kamu yg menentukan, bukan mereka!

3. Menjadi yang “TERBAIK” lebih penting dari pada menjadi yang “PERTAMA”.

4. Jangan terlalu tergantung pada orang lain, kamu lebih kuat dari yg kamu pikirkan, hanya terkadang kamu tak mempercayainya..

5. Jangan tangisi orang yg telah mengkhianatimu. Bersyukurlah, karena Tuhan telah menunjukkan bahwa dia bukan orang yg tepat bagimu.

6. Jangan buang energimu utk membalas, hukum alam lebih mengerikan.

7. Jangan lari dari masalah, mereka akan selalu menghampirimu. Yg harus kamu lakukan adalah pelajari cara mengatasinya.

8. Jangan remehkan dirimu sendiri. Kamu terlahir dengan banyak talenta, Manfaatkanlah. Mereka adalah jembatan menuju kebahagiaanmu.

9. Sesuatu yang dimulai dengan kebaikan akan menghasilkan kebaikan. Namun jika hasilnya belum baik, maka itu bukanlah akhir.

10. Rasa iri merugikanmu. Luangkan waktu tuk bersyukur atas segala hal yg kamu miliki. Kamu terbaik dengan caramu sendiri.

11. Hidup selalu punya banyak hal tuk membuatmu jatuh. Namun, apa yg benar-benar bisa membuatmu jatuh adalah sikapmu.

12. Jangan pernah berpikir kamu bukan siapa-siapa, karena kamu tak pernah tahu bahwa ada seseorang yg berpikir kamu adalah segalanya.

13. Jangan pikirkan mereka yg membencimu, karena mereka hanya iri atas pribadimu yg lebih baik. Abaikan mereka & teruslah melangkah.

14. Saya tidak bangga karena kesalahan saya. Tapi saya bangga karena saya dapat belajar dari kesalahan saya.

15. Jangan memandang rendah dirimu sendiri. Jika kamu tak bahagia dengan hidupmu saat ini, intropeksi diri dan berusahalah lebih baik.

16. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan, tapi jika kamu tak bisa menghargai kekuranganmu, kamu tak menghargai dirimu sendiri.

17. Ketika kamu terobsesi mengejar apa yg bukan untukmu, kamu akan selalu menemukan sesuatu yg salah dengan apa yg kamu miliki, jadi biarkan mengalir seperti air yang tenang.

18. Yakini apa yang kamu inginkan, bahwa dengan keyakinan lah maka semua nya akan ter mindset pada otak mu, dan yakin..yakin..yakin..yakin..yakin..yakin..yakin Allah akan memberikan yg terbaik dari yg kita inginkan!!!!

19. Bersyukurlah atas segala curahan nikmat Allah yang tak pernah berhenti dan tak pernah bisa dihitung. Tanam dan lipat gandakan kesabaran atas segala ujian dan kesulitan yang kita alami.

Saat kita merasa terkucilkan disaat semua orang tak menghiraukanmu maka BERFIKIRLAH POSITIF! Kalaupun banyak orang yang mengecewakanmu dan membuatmu terluka tetaplah tersenyum hingga semua orang menyadari bahwa kau begitu berarti bagi mereka.

Semoga bermanfaat

Mari belajar bahasa Inggeris..... hehehe...

Seorang pemandu yang berbosskan org putih dari Amerika sedang membawa bossnye.. tiba-tiba kereta di hadapannya berhenti mengejut menyebabkan dia telah menyodok kereta tersebut. Pemandu tersebut pun meminta maaf dari bossnya....:

Pemandu: Sorry Sir, I brake brake, do not eat. After I check the wheel no flower again. (maaf Tuan, saya brek-brek, tak makan, selepas saya cek tayarnya tak ada bunganya lagi)

Orang putih tu pun mahu keluar dan ikut sama marahkan pemandu kereta di hadapan, tapi pemandu tersebut menghalangnya... Kata pemandu tersebut:

Pemandu: Don't enter mix, Sir! The bring that car if not wrong I, is the children fruit from manager moneys, he stupid doesn't play! Let he taste. (Jangan masuk campur, Tuan! Yang bawa kereta itu kalau tak salah saya, anak buah dari pengurus kewangan, dia memang bodoh bukan main... Biar dia rasa)

Besoknya si pemandu tak masuk kerja. Lusa, bila dia masuk kerja, si boss orang putihnya bertanya:

Boss : Why didn't you come to work?

Pemandu : I am sorry boss, my body is not delicious, my body taste like enter the wind. (maaf boss, badan saya tidak sedap, badan saya rasanya macam masuk angin)

Renungan hari ini:

Yg membuat kita Kuat adalah Do'a. Yg membuat kita Dewasa adalah Masalah. Yg membuat kita Maju adalah Usaha Keras. Yg membuat kita Hancur adalah Putus Asa. Yg membuat kita Semangat adalah Harapan dan Impian. Yg membuat kita menjadi yg Terbaik adalah mengakrabkan diri dgn keheningan jiwa dan memperbanyak Sujud.

Saturday, January 26, 2013

Segalanya bermula dengan mahu.

Nak masuk Syurga,
Perlukan kemahuan.

Tak nak masuk Neraka,
Juga perlukan kemahuan.

Nak jadi Da’ie,
Perlukan kemahuan.

Nak jadi Photographer,
Pun perlukan kemahuan.

Dan kemahuan manakah,
Yang lebih mulia,
Daripada kemahuan,
Yang disandarkan padaNya.

Kemahuan manakah,
Yang lebih suci,
Daripada kemahuan yang dicatat,
Dalam kitabNya yang agung.

“Wahai orang-orang yang beriman! Maukah kamu Aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih?"

"(Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui.”

Tuesday, January 22, 2013

Anda stress??? ...

Jika anda sedang stress & berkata pula: "Aku stress, stress, streeeeeeeees ...", maka anda akan semakin stress. Betul, kerana stress itu sendiri yang gitau saya hal ini. Ia semakin suka jika manusia berzikir namanya ツ.

So, nak buat macamana?

JANGAN LAYAN stress tu. Nanti bila ianya tidak dilayan, larilah ia datanglah bahagia ツ.
Jika kita tak berusaha untuk berubah dan menjadi yang SOLEH/SOLEHAH, Jangan pula mengharap nak dapat jodoh yang SOLEH/SOLEHAH.. okay?? kita sendiri tentukan siapa yang kita mahu.. Maka Allah beri apa kita MAHU.. So jika rasa dan bercita-cita nak dapat jodoh yang BAIK, maka bercita-citalah untuk BAIKKAN diri sendiri dulu.. okay? mudah TAPI ramai tak TAK TAHU..
Saya suruh awak jadi MATAHARI saya, tapi bila malam, awak akan hilang, macamana saya nak ucap Goodnight kat awak setiap malam?

Maka saya suruh awak menjadi BULAN saya, tapi bila pagi awak akan hilang, macamana saya nak ucap Goodmorning kat awak setiap pagi?

Apa kata awak jadi IMAM saya, Subuh, Zohor, Asar, Maghrib dgn Isyak sentiasa ada untuk ucapkan sayang awak pada saya. Tak termasuk Dhuha lagi kalau saya nak
SAHABAT HiNGGA KE SYURGA... ❤●•٠·˙

Aku selalu ingin sahabatku itu tahu yg aku sudah jadikan dia sebahagian dari kecintaanku,
tidak lain kerana ALLAH SWT..
Aku ingin sahabatku itu selalu mengerti yg aku perlu doa darinya,
agar tetap kakiku di jalan ini,
Aku ingin sahabatku itu selalu faham aku mempunyai banyak kelemahan yg terkadang melukai & membuatkan dia tidak senang denganku,
Wahai sahabat yg dirimu sentiasa dihati,
maafkan tiap khilafku,
Mungkin tidak mampu untuk aku hilangkan parut luka hatimu,
tapi aku sentiasa b'harap untuk menjadi sahabat yg setia di sisi.. dalam payah & senangmu
Kerana,
PERSAHABATAN KITA TERTAUT DEMI CINTA ILAHI... ♥

Sahabat yg s0leh
Laksana penjual kasturi
Sedikit kesannya
Keharuman melata

Sahabat yg s0leh
Kebaikannya menjadi tumpuan
Keimanannya terus digilapkan
Ketaqwaannya dapat ditingkatkan
Mengalahkan syaitan yg siang
Malam berjuang untuk ker0sakan

Sahabat yg s0leh
Rupa paras bukan jadi bandingan
Darjat & pangkat bukan s0al pilihan
Kejayaan yg dimiliki di atas dunia bukan jadi ukuran
Yang mulia di hati budi
Asasnya Iman
Neracanya Taqwa.. ^^

Sahabat yg s0leh
Ialah yg menegur kesilapanmu
Bukan niat untuk menunjuk pandai darimu
Bukan kerana untuk mencari silapmu
Bukan disebabkan membenci dirimu
Bukan gara-gara iri hati padamu

Ketahuilah
Sahabat yg s0leh sangat menyayangi sahabatnya
Tidak tegar melihat sahabat yg dicintainya terus tersasar & tersasar...
Dari cinta & Redha Ilahi

Sahabat yg s0leh
Akan berusaha menegur kesilapanmu dengan penuh berhikmah
Agar ia tidak berulang
Melarangmu dari melakukan kemungkaran
Yang membetulkan kesalahan
Yang mengingatkan dari kealpaan
Yang menasihatkan dari kelalaian
Yang berusaha sedayanya membawamu jauh dari lembah kemaksiatan
Yang berusaha seupayanya membawamu jauh dari lembah kebinasaan
Yang berusaha segigihnya agar dirimu jauh dari lembah kehancuran

Tidak setakat menganggukkan kepala
Mengiyakan apa yg kau kata
Setuju apa yg kau bicara


Sahabat yg s0leh
Ialah disimu pada setiap keadaan
Yang meraikanmu pada saat kegembiraan
Yang mendampingimu pada saat kesedihan
Yang sanggup b'kongsi kepentingan
Yang tidak pernah mengungkit pemberian
Yang senantiasa mendoakan kebahagiaan buat sahabatnya tanda ingatan
Yang tidak pernah berundur dari medan perjuangan
Untuk merealisasikan sebuah pengorbanan


Sahabat yg s0leh
Malunya mengatasi perawan

Beraninya mengatasi pahlawan
Cintanya bukan pada gambaran
Rindunya bukan pada pertemuan

Sahabat yg soleh
Hatinya sarat dengan Iman
Rantingnya Ikhlas
Dan puncak keredhaannya menjadi tumpuan

Sessungguhnya
Ajal & maut bukan penyebab putusnya ikatan sebuah p'sahabatan yg telah kau bina dengan penuh kasih & sayang

Jadikan dOa yg tulus & ikhlas serta Al-Fatihah yg tidak putus-putus sebagai hadiah yg tiada tandingan sebagai tanda ingatan dalam persahabatan

Sahabat yg sOleh
Yakinilah bahawa ajal & maut sebagai satu permulaan kebahagian & berd0alah bahawa akan kau dipertemukan semula dengan sahabat s0lehmu Oleh ALLAH di Jannatul Firdaus yg abadi
Insyaallah... :)

Sahabat yg s0leh
Cintailah sahabatmu hanya kerana Allah
Kelak
Halawatul Iman dapat kau nikmati

Ketahuilah bahawa,
Memiliki Seorang Sahabat Sejati Adalah Lebih Berharga Dari Seribu Teman Yg Mementingkan Diri Sendiri


..:: The Beauty of Islam ♥

sincerely,
me.... ❤●•٠·˙

The happiest people in the world are not those who have no problems, but those who learn to live with things that are less than perfect ^_^

Sabda Nabi s.a.w yang bermaksud: “Allah s.w.t sayang kepada lelaki yang bangun malam kemudian mengerjakan sembahyang dan akan membangunkan isterinya dan kalau isterinya enggan, dipercikkan air di wajahnya. Dan Allah s.w.t sayangkan perempuan yang bangun malam kemudian mengerjakan sembahyang dan membangunkan suaminya dan jika suaminya enggan, dipercikkan air di wajahnya.” (Riwayat Abu Daud)

itu semua aturanNya, maka berdoalah: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenamg hati(kami), dan jadikanlah kami pemimpin orang-orang yang(mahu) bertaqwa” (Surah al-Furqan, ayat 74)

janji Allah:
“Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik(pula).” (Surah al-Nur, ayat 26)

kerana cinta itu bahagia..bahagia itu satu anugerah..jadi, bersyukurlah!:')
♥ Bila Allah tetapkan sesuatu untuk kamu, 
sebenarnya itulah yang terbaik.!
Bila Allah bermurah hati bagi cintaNya padamu, 
sebenarnya Dia amat menyayangiMu.! ♥ 

♥ Mengeluh, menyesal dengan ketentuanNya, 
bukan salah satu cara bersyukur sahabat,
senyumlah duhai hati,
senyumlah duhai insan,
sebab Allah memilihMu,
dan sebenarnya KaMu sangat bertuah..!! ♥

♥ Seindah nikmat yang Allah sediakan nanti,
sebenarnya seperit jerih perjalanan yang harus dibayar,
dan bayarlah ia dengan senyuman manis,
serta sabar dan reda,
kerana itulah nilai sebenar nikmat yang dijanjikanNya..♥

Saturday, January 12, 2013

Jangan menangis baca cerita ni .... :

" Mana Mak ?? "

Jam 6.30 petang.
Mak berdiri di depan pintu. Wajah Mak kelihatan resah. Mak tunggu adik bongsu balik dari sekolah agama.
Ayah baru balik dari sawah.
Ayah tanya Mak, “Along mana?’
Mak jawab, “ Ada di dapur tolong siapkan makan.”
Ayah tanya Mak lagi,” Angah mana?”
Mak jawab, “Angah mandi, baru balik main bola.”
Ayah tanya Mak, “Ateh mana?”
Mak jawab, “Ateh, Kak Cik tengok tv dengan Alang di dalam?”
Ayah tanya lagi, “Adik dah balik?”
Mak jawab, “Belum. Patutnya dah balik. Basikal adik rosak kot. Kejap lagi kalau tak balik juga jom kita pergi cari Adik.”
Mak jawab soalan ayah penuh yakin. Tiap-tiap hari ayah tanya soalan yang sama. Mak jawab penuh perhatian. Mak ambil berat di mana anak-anak Mak dan bagaimana keadaan anak-anak Mak setiap masa dan setiap ketika.

Dua puluh tahun kemudian,

Jam 6.30 petang

Ayah balik ke rumah. Baju ayah basah. Hujan turun sejak tengahari.

Ayah tanya Along, “Mana Mak?”

Along sedang membelek-belek baju barunya. Along jawab, “Tak tahu.”

Ayah tanya Angah, “Mana Mak?”

Angah menonton tv. Angah jawab, “Mana Angah tahu.”
Ayah tanya Ateh, “Mana Mak?”

Ayah menunggu lama jawapan dari Ateh yang asyik membaca majalah.

Ayah tanya Ateh lagi, "Mana Mak?"

Ateh menjawab, “Entah.”

Ateh terus membaca majalah tanpa menoleh kepada Ayah.

Ayah tanya Alang, “Mana Mak?”
Alang tidak jawab. Alang hanya mengoncang bahu tanda tidak tahu.

Ayah tidak mahu tanya Kak Cik dan Adik yang sedang melayan facebook. Ayah tahu yang Ayah tidak akan dapat jawapan yang ayah mahu.

Tidak ada siapa tahu di mana Mak. Tidak ada siapa merasa ingin tahu di mana Mak. Mata dan hati anak-anak Mak tidak pada Mak. Hanya mata dan hati Ayah yang mencari-cari di mana Mak.

Tidak ada anak-anak Mak yang tahu setiap kali ayah bertanya, "Mana Mak?"

Tiba-tiba adik bungsu bersuara, “Mak ni dah senja-senja pun merayap lagi. Tak reti nak balik!!”
Tersentap hati Ayah mendengar kata-kata Adik.

Dulu anak-anak Mak akan berlari mendakap Mak apabila balik dari sekolah. Mereka akan tanya "Mana Mak?" apabila Mak tidak menunggu mereka di depan pintu.

Mereka akan tanya, "Mana Mak." Apabila dapat nomor 1 atau kaki melecet main bola di padang sekolah. Mak resah apabila anak-anak Mak lambat balik. Mak mahu tahu di mana semua anak-anaknya berada setiap waktu dan setiap ketika.

Sekarang anak-anak sudah besar. Sudah lama anak-anak Mak tidak bertanya 'Mana Mak?"

Semakin anak-anak Mak besar, soalan "Mana Mak?" semakin hilang dari bibir anak-anak Mak .
Ayah berdiri di depan pintu menunggu Mak. Ayah resah menunggu Mak kerana sudah senja sebegini Mak masih belum balik. Ayah risau kerana sejak akhir-akhir ini Mak selalu mengadu sakit lutut.

Dari jauh kelihatan sosok Mak berjalan memakai payung yang sudah uzur. Besi-besi payung tercacak keluar dari kainnya. Hujan masih belum berhenti. Mak menjinjit dua bungkusan plastik. Sudah kebiasaan bagi Mak, Mak akan bawa sesuatu untuk anak-anak Mak apabila pulang dari berjalan.

Sampai di halaman rumah Mak berhenti di depan deretan kereta anak-anak Mak. Mak buangkan daun-daun yang mengotori kereta anak-anak Mak. Mak usap bahagian depan kereta Ateh perlahan-lahan. Mak rasakan seperti mengusap kepala Ateh waktu Ateh kecil. Mak senyum. Kedua bibir Mak diketap repat. Senyum tertahan, hanya Ayah yang faham. Sekarang Mak tidak dapat lagi merasa mengusap kepala anak-anak seperti masa anak-anak Mak kecil dulu. Mereka sudah besar. Mak takut anak Mak akan menepis tangan Mak kalau Mak lakukannya.

Lima buah kereta milik anak-anak Mak berdiri megah. Kereta Ateh paling gah. Mak tidak tahu pun apa kehebatan kereta Ateh itu. Mak cuma suka warnanya. Kereta warna merah bata, warna kesukaan Mak. Mak belum merasa naik kereta anak Mak yang ini.
Baju mak basah kena hujan. Ayah tutupkan payung mak. Mak bagi salam. Salam Mak tidak berjawab. Terketar-ketar lutut Mak melangkah anak tangga. Ayah pimpin Mak masuk ke rumah. Lutut Mak sakit lagi.

Mak letakkan bungkusan di atas meja. Sebungkus rebung dan sebungkus kueh koci pemberian Mak Uda untuk anak-anak Mak. Mak Uda tahu anak-anak Mak suka makan kueh koci dan Mak malu untuk meminta untuk bawa balik. Namun raut wajah Mak sudah cukup membuat Mak Uda faham.

Semasa menerima bungkusan kueh koci dari Mak Uda tadi, Mak sempat berkata kepada Mak Uda, "Wah berebutlah budak-budak tu nanti nampak kueh koci kamu ni."

Sekurang-kurangnya itulah bayangan Mak. Mak bayangkan anak-anak Mak sedang gembira menikmati kueh koci sebagimana masa anak-anak Mak kecil dulu. Mereka berebut dan Mak jadi hakim pembuat keputusan muktamat. Sering kali Mak akan beri bahagian Mak supaya anak-anak Mak puas makan. Bayangan itu sering singgah di kepala Mak.

Ayah suruh Mak tukar baju yang basah itu. Mak akur.

Selepas Mak tukar baju, Ayah iring Mak ke dapur. Mak ajak anak-anak Mak makan kueh koci. Tidak seorang pun yang menoleh kepada Mak. Mata dan hati anak-anak Mak sudah bukan pada Mak lagi.

Mak hanya tunduk, akur dengan keadaan.

Ayah tahu Mak sudah tidak boleh mengharapkan anak-anak melompat-lompat gembira dan berlari mendakapnya seperti dulu.

Ayah temankan Mak makan. Mak menyuap nasi perlahan-lahan, masih mengharapkan anak-anak Mak akan makan bersama. Setiap hari Mak berharap begitu. Hanya Ayah yang duduk bersama Mak di meja makan setiap malam.

Ayah tahu Mak penat sebab berjalan jauh. Siang tadi Mak pergi ke rumah Mak Uda di kampung seberang untuk mencari rebung. Mak hendak masak rebung masak lemak cili api dengan ikan masin kesukaan anak-anak Mak.
Ayah tanya Mak kenapa Mak tidak telepon suruh anak-anak jemput. Mak jawab, "Saya dah suruh Uda telepon budak-budak ni tadi. Tapi Uda kata semua tak berangkat."

Mak minta Mak Uda telepon anak-anak yang Mak tidak boleh berjalan balik sebab hujan. Lutut Mak akan sakit kalau sejuk. Ada sedikit harapan di hati Mak agar salah seorang anak Mak akan menjemput Mak dengan kereta. Mak teringin kalau Ateh yang datang menjemput Mak dengan kereta barunya. Tidak ada siapa yang datang jemput Mak.

Mak tahu anak-anak mak tidak sedar telepon berbunyi. Mak ingat kata-kata ayah , “Kita tak usah susahkan anak-anak. Selagi kita mampu kita buat saja sendiri apa-apa pun. Mereka ada kehidupan masing-masing. Tak p ayah sedih-sedih. Maafkan sajalah anak-anak kita. Tak apalah kalau tak merasa menaiki kereta mereka sekarang. Nanti kalau kita mati kita masih ada peluang merasa anak-anak mengangkat kita kat bahu mereka.”
Mak faham buah hati Mak semua sudah besar. Along dan Angah sudah beristeri. Ateh, Alang, Kak Cik dan Adik masing-masing sudah punya buah hati sendiri yang sudah mengambil tempat Mak di hati anak-anak Mak.

Pada suapan terakhir, setitik air mata Mak jatuh ke pinggan.

Kueh koci masih belum diusik oleh anak-anak Mak......
Assalamualaikum, sobahulkhair kawan kawan :)


" AWAK ADA SATU JAM SEBELUM SAYA CABUT NYAWA AWAK "

Apa yang diceritakan oleh sahabat saya ( kisah benar )Roshaizad berusia 38 tahun mempunyai seorang isteri berusia 32 tahun yang cantik dan baik hati. Suri rumahtangga sepenuhnya. 

Dikurniakan dua orang anak lelaki berusia 8 dan 6 tahun. Beliau berkerja di sebuah syarikat antarabangsa sebagai maintenance engineer di samping memegang jawatan sebagai penyelia Emergency Responce Team ( ERT ) di kilangnya. Tugasnya agak sibuk dan adakalanya berkerja sehinga lewat malam dan juga di hujung minggu.

Januari 2009, beliau telah terlibat di dalam kemalangan jalanraya sewaktu ke tempat kerja pada kira-kira jam 7.30 pagi.Kereta yang dipandunya bertembung dengan sebuah van kilang sewaktu dia cuba memotong sebuah van kilang yang lain di sebuah selekoh di Gurun, Kedah.

Beliau telah koma selama 3 hari dan dirawat di sebuah hospital pakar selama 47 hari lagi.Saya di antara orang yang awal sampai di hospital selepas mendapat panggilan dari isterinya. Saya juga di antara orang yang pertama dilihatnya selepas beliau sedar dari koma selepas isteri dan doktor yang merawatnya.

Sewaktu beliau koma,beliau telah didatangi oleh seorang malaikat dan mengatakan padanya usia beliau hanya tinggal 1 jam saja iaitu pada hari Ahad, jam 1.45 petang.Walau bagaimanapun Allah akan menangguhkan kematiannya sekiranya ada 50 orang yang mendoakan secara ikhlas akan panjang usianya. 

Beliau agak kebingungan ketika itu.Beliau bertanyakan sudah ada berapa orangkah yang mendoakannya secara ikhlas sehingga kini. Jawab malaikat itu hanya baru 3 orang. Malaikat menunjukkan sesiapakah orang-orang itu. 

Dilihatnya insan itu ialah isteri beliau yang bercucuran airmata sejak hari pertama lagi beliau di hospital itu dan juga kedua anak beliau yang sedang tidur tergolek di kerusi menunggu pesakit di luar wad.

Malaikat itu juga telah memperlihatkan akan mereka yang mendoakannya iaitu kawan-kawannya termasuk saya, ahli kariah masjid yang membacakan surah Yasin untuknya. 

Ibubapanya, ibubapa isterinya, adik beradik, sahabat handai dan rakan sepejabat. Kesemua di antara mereka telah melawatnya dan mendoakannya tetapi tidak diterima oleh Allah. Beliau bertanya kepada malaikat itu, mengapa doa mereka tidak diterima.

Malaikat menjawab, tiada keikhlasan 100% di hati mereka.
Masa kian suntuk. Dia pun tidak tahu mengapa malaikat memperuntukkan masa yang begitu singkat kepadanya untuk hidup di dunia ini. Apa yang terjadi padanya kini. Dia pun kurang pasti. Malaikat terus menunggu dan melihat waktu yang kian menghampiri jam 1.45 petang.Hanya tinggal 10 minit lagi. 

Adalah mustahil untuk mencari 47 orang yang ikhlas mendoakan panjang usianya dalam masa sesingkat itu. Dia bertanyakan malaikat itu, adakah tuan akan mencabut nyawa sekiranya saya gagal mendapat 47 orang berkenaan, Jawab Malaikat "Ya:.
Kurang dari 1 minit, malaikat menghampirinya....

~ Perkahwinan Pada Hari Jumaat ~


Antara sejarah peristiwa perkahwinan pada hari jumaat ialah :
1. Perkahwinan Nabi Adam dan Hawa
2. Nabi Yusuf dengan Zulaiha
3. Nabi Musa dengan Shafura binti Syuaib
4. Rasulullah saw dengan Khadijah
5. Rasulullah dengan Siti Aisyah binti Abu Bakar
6. Ali bin Abi Thalib dengan Fatimah Zahara binti Muhammad.

''knape perlu JAGA FITRAH lelaki dan perempuan???

CinTa PunCa MasaLaH SosiaL...

Hawa dicipta oleh Allah bg menemani Adam..
kaum Hawa menjadi hiasan dunia bg melayani kaum Adam..

kaum Hawa bnyk menimbulkan fitnah
kerana dirinya dicipta dgn keistimewaan
yg hanya dpt diberi kpd SUAMI..
selain itu, cuma satu akal dicipta bgnya utk mengawal 9 nafsunya..

pasti insan yg bergelar wanita mempunyai keinginan
utk menjadi cantik...
tapi sedarkah kamu kecantikan yg kamu miliki hanya akan
merosakkan maruah kamu JIKA TIDAK DIJAGA.
bermaksud kamu dgn rela membiarkan diri kamu dirosakkan dgn saja kamu tidak menutup aurat kamu.
kerana dgn saja kamu membuka aurat kamu akan membangkitkan
nafsu lelaki yg goyah imannya dan kamu juga
kerana harus difikirkan cukupkah satu akal kamu mengawal nafsu
kamu beserta godaan org ketiga???(syaitan)

tidak perlu bg kamu seorg wanita solehah menggadai maruah kamu
hanya kerana CINTA. renungkanlah.. jika benar dia menyintai serta menyayangi kamu, pasti dia akan menghormati kamu dgn tidak
merosakkan kamu kerana nafsunya..

dan jika dia tidak menghormati kamu, biarkan dia pergi dari kamu
kerana dia sudah menunjukkan cintanya hanya kerana nafsu semata-mata.apakah perlu lagi "buaya" spt itu dlm hidup kamu?? walaupun
seluruh dunia membenci kamu kerana kebaikan kamu, endahkan mereka dan ingatlah bhwa Allah ttp mnyayangi kamu.tidak perlulah bg kamu
mengejar-ngejar sesiapa kerana jodoh kamu telah dtentukan.. hanya perlu bg kamu mencintai Allah yg psti mnyayangi hamba yg mnyayangiNya serta Rasulullah s.a.w...''

Jangan menangis baca kisah ini .... :

" Jubah Buat Ibu "

“Apa nak jadi dengan kau ni Along? Bergaduh! Bergaduh! Bergaduh! Kenapa kau degil sangat ni? Tak boleh ke kau buat sesuatu yang baik, yang tak menyusahkan aku?”, marah ibu. Along hanya membungkam. Tidak menjawab sepatah apapun. “Kau tu dah besar Along. Masuk kali ni dah dua kali kau ulang ambil SPM, tapi kau asyik buat hal di sekolah. Cuba la kau ikut macam Angah dengan Alang tu. Kenapa kau susah sangat nak dengar nasihat orang hah?”, leter ibu lagi.

Suaranya kali ini sedikit sebak bercampur marah. Along terus membatukan diri. Tiada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Seketika dia melihat si ibu berlalu pergi dan kembali semula dengan rotan di tangannya. Kali ini darah Along mula menderau. Dia berdoa dalam hati agar ibu tidak memukulnya lagi seperti selalu. “Sekarang kau cakap, kenapa kau bergaduh tadi? Kenapa kau pukul anak pengetua tu? Cakap Along, cakap!” Jerkah ibu. Along semakin berdebar-debar namun dia tidak dapat berkata-kata. Suaranya bagai tersekat di kerongkong. Malah, dia juga tidak tahu bagaimana hendak menceritakan hal sebenar. Si ibu semakin bengang. ” Jadi betul la kau yang mulakan pergaduhan ye!? Nanti kau, suka sangat cari penyakitkan, sekarang nah, rasakan!” Si ibu merotan Along berkali-kali dan berkali-kali jugaklah Along menjerit kesakitan.

“Sakit bu…sakit….maafkan Along bu, Along janji tak buat lagi….Bu, jangan pukul bu…sakit bu…” Along meraung meminta belas si ibu agar tidak merotannya lagi. “Tau sakit ye, kau bergaduh kat sekolah tak rasa sakit?” Balas ibu lagi. Kali ini semakin kuat pukulan si ibu menyirat tubuh Along yang kurus itu. “Bu…ampunkan Along bu…bukan Along yang mulakan…bukan Along….bu, sakit bu..!!”, rayu Along dengan suara yang tersekat-sekat menahan pedih. Along memaut kaki si ibu. Berkali-kali dia memohon maaf daripada ibunya namun siratan rotan tetap mengenai tubuhnya. Along hanya mampu berdoa. Dia tidak berdaya lagi menahan tangisnya. Tangis bukan kerana sakitnya dirotan, tapi kerana memikirkan tidak jemukah si ibu merotannya setiap hari. Setelah hatinya puas, si ibu mula berhenti merotan Along. Tangan Along yang masih memaut kakinya itu di tepis kasar. Along menatap mata ibu. Ada manik-manik kaca yang bersinar di kelopak mata si ibu. Along memandang dengan sayu. Hatinya sedih kerana telah membuatkan ibunya menangis lagi kerananya.

Malam itu, Along berjaga sepanjang malam. Entah mengapa matanya tidak dapat dilelapkan. Dia asyik teringatkan peristiwa dirotan ibu petang tadi. Begitulah yang berlaku apabila ibu marahkannya. Tapi kali ini marah ibu sangat memuncak. Mungkin kerana dia menumbuk anak pengetua sewaktu di sekolah tadi menyebabkan pengetua hilang sabar dan memanggil ibunya ke sekolah untuk membuat aduan kesekian kalinya. Sewaktu di bilik pengetua, Along sempat menjeling ibu di sebelah. Namun, dia tidak diberi kesempatan untuk bersuara. Malah, semua kesalahan itu di dilemparkan kepadanya seorang. Si Malik anak pengetua itu bebas seolah-olah sedikit pun tidak bersalah dalam hal ini. Along mengesat sisa-sisa air mata yang masih bertakung di kelopak matanya. Dia berlalu ke meja tulis mencapai minyak sapu lalu disapukan pada bekas luka yang berbirat di tubuhnya dek rotanan ibu tadi. Perlahan-lahan dia menyapu ubat namun masih tetap terasa pedihnya. Walaupun sudah biasa dirotan, namun tidak seteruk kali ini Along merebahkan badannya. Dia cuba memejamkan mata namun masih tidak mahu lelap. Seketika wajah ibu menjelma diruang ingatannya. Wajah ibu suatu ketika dahulu sangat mendamaikan pada pandangan matanya. Tetapi, sejak dia gagal dalam SPM, kedamaian itu semakin pudar dan hanya kelihatan biasa dan kebencian di wajah tua itu. Apa yang dibuat serba tidak kena pada mata ibu. Along sedar, dia telah mengecewakan hati ibu dahulu kerana mendapat keputusan yang corot dalam SPM. Tetapi Along tidak pernah ambil hati dengan sikap ibu walau adakalanya kata-kata orang tua itu menyakiti hatinya. Along sayang pada ibu. Dialah satu-satunya ibu yang Along ada walaupun kasih ibu tidak semekar dahulu lagi. Along mahu meminta maaf. Dia tidak mahu menjadi anak derhaka. Fikirannya terlalu cacamarba, dan perasaannya pula semakin resah gelisah. Akhirnya, dalam kelelahan melayani perasaan, Along terlelap juga.

Seminggu selepas peristiwa itu, si ibu masih tidak mahu bercakap dengannya. Jika ditanya, hanya sepatah dijawab ibu.. Itupun acuh tidak acuh sahaja. Pulang dari sekolah, Along terus menuju ke dapur. Dia mencangak mencari ibu kalau-kalau orang kesayangannya itu ada di situ. Along tersenyum memandang ibu yang terbongkok-bongkok mengambil sudu di bawah para dan kemudian mencacap makanan yang sedang dimasak itu. Dia nekad mahu menolong. Mudah-mudahan usahanya kali ini berjaya mengambil hati ibu. Namun, belum sempat dia melangkah ke dapur, adik perempuannya yang baru pulang daripada mengaji terus meluru ke arah ibu. Along terperanjat dan cuba berselindung di sebalik pintu sambil memerhatikan mereka..

” Ibu..ibu masak apa ni? Banyaknya lauk, ibu nak buat kenduri ye!?” Tanya Atih kehairanan. Dia tidak pernah melihat ibunya memasak makanan yang pelbagai jenis seperti itu. Semuanya enak-enak belaka. Si ibu yang lincah menghiris sayur hanya tersenyum melihat keletah anak bongsunya itu. Sementara Along disebalik pintu terus memerhatikan mereka sambil memasang telinganya. “Ibu, Atih nak rasa ayam ni satu boleh?” ” Eh jangan, nanti dulu. Ibu tau Atih lapar, tapi tunggulah Kak Ngah dengan Alang balik dulu. Nanti kita makan sekali. Pergi naik atas mandi dan tukar baju dulu ye!”, si ibu bersuara lembut. Along menarik nafas panjang dan melepaskannya perlahan. ‘anak-anak kesayangan ibu nak balik rupanya..’ bisik hati kecil Along. “Kak Ngah dengan Alang nak balik ke ibu?”, soalnya lagi masih belum berganjak dari dapur. Si ibu mengangguk sambil tersenyum. Di wajahnya jelas menampakkan kebahagiaan. “Oooo patutlah ibu masak lauk banyak-banyak. Mmm bu, tapi Atih pelik la. Kenapa bila Along balik, ibu tak masak macam ni pun?”. Along terkejut mendengar soalan Atih Namun dia ingin sekali tahu apa jawapan dari ibunya. “Along kan hari-hari balik rumah? Kak Ngah dengan Alang lain, diorang kan duduk asrama, balik pun sebulan sekali ja!”, terang si ibu. “Tapi, ibu tak penah masak lauk macam ni dekat Along pun..”, soal Atih lagi. Dahinya sedikit berkerut dek kehairanan. Along mula terasa sebak. Dia mengakui kebenaran kata-kata adiknya itu namun dia tidak mahu ada perasaan dendam atau marah walau secalit pun pada ibu yang sangat disayanginya. “Dah tu, pergi mandi cepat. Kejap lagi kita pergi ambil Kak Ngah dengan Alang dekat stesen bas.” , arah ibu. Dia tidak mahu Atih mengganggu kerja-kerjanya di dapur dengan menyoal yang bukan-bukan. Malah ibu juga tidak senang jika Atih terus bercakap tentang Along. Pada ibu, Along anak yang derhaka yang selalu menyakiti hatinya.. Apa yang dikata tidak pernah didengarnya. Selalu pula membuat hal di sekolah mahupun di rumah. Disebabkan itulah ibu semakin hilang perhatian pada Along dek kerana marah dan kecewanya.

Selepas ibu dan Atih keluar, Along juga turut keluar. Dia menuju ke Pusat Bandar sambil jalan-jalan buat menghilangkan tekanannya. Tiba di satu kedai, kakinya tiba-tiba berhenti melangkah Matanya terpaku pada sepasang jubah putih berbunga ungu yang di lengkapi dengan tudung bermanik. ‘Cantiknya, kalau ibu pakai mesti lawa ni….’ Dia bermonolog sendiri. Along melangkah masuk ke dalam kedai itu. Sedang dia membelek-belek jubah itu, bahunya tiba-tiba disentuh seseorang. Dia segera menoleh. Rupa-rupanya itu Fariz, sahabatnya. “La…kau ke, apa kau buat kat sini?”, tanya Along ingin tahu sambil bersalaman dengan Fariz.. “Aku tolong jaga butik kakak aku. Kau pulak buat apa kat sini?”, soalnya pula. “Aku tak de buat apa-apa, cuma nak tengok-tengok baju ni. Aku ingat nak kasi mak aku!”, jelas Along jujur. “waa…bagus la kau ni Azam. Kalau kau nak beli aku bagi less 50%. Macammana?” Terlopong mulut Along mendengar tawaran Fariz itu. “Betul ke ni Riz? Nanti marah kakak kau!”, Along meminta kepastian. “Untuk kawan baik aku, kakak aku mesti bagi punya!”, balas Fariz meyakinkannya. “Tapi aku kena beli minggu depan la. Aku tak cukup duit sekarang ni.” Cerita Along agak keseganan. Fariz hanya menepuk mahunya sambil tersenyum. “Kau ambik dulu, lepas tu kau bayar sikit-sikit..” Kata Fariz . Along hanya menggelengkan kepala tanda tidak setuju. Dia tidak mahu berhutang begitu. Jika ibunya tahu, mesti dia dimarahi silap-silap dipukul lagi. “Dekat kau ada berapa ringgit sekarang ni?”, soal Fariz yang benar-benar ingin membantu sahabatnya itu. Along menyeluk saku seluarnya dan mengeluarkan dompet berwarna hitam yang semakin lusuh itu. “Tak sampai sepuluh ringgit pun Riz, tak pe lah, aku datang beli minggu depan. Kau jangan jual dulu baju ni tau!”, pesan Along bersungguh-sungguh. Fariz hanya mengangguk senyum.

Hari semakin lewat. Jarum pendek sudah melangkaui nombor tujuh. Setelah tiba, kelihatan Angah dan Alang sudah berada di dalam rumah. Mereka sedang rancak berbual dengan ibu di ruang tamu. Dia menoleh ke arah mereka seketika kemudian menuju ke dapur. Perutnya terasa lapar sekali kerana sejak pulang dari sekolah petang tadi dia belum makan lagi. Penutup makanan diselak. Syukur masih ada sisa lauk-pauk yang ibu masak tadi bersama sepinggan nasi di atas meja. Tanpa berlengah dia terus makan sambil ditemani Si Tomei, kucing kesayangan arwah ayahnya. “Baru nak balik waktu ni? Buat hal apa lagi kat luar tu?”, soalan ibu yang bernada sindir itu tiba-tiba membantutkannya daripada menghabiskan sisa makanan di dalam pinggan. “Kenapa tak makan kat luar ja? Tau pulak, bila lapar nak balik rumah!”, leter ibu lagi. Along hanya diam. Dia terus berusaha mengukir senyum dan membuat muka selamber seperti tidak ada apa-apa yang berlaku. Tiba-tiba Angah dan Alang menghampirinya di meja makan. Mereka berdiri di sisi ibu yang masih memandang ke arahnya seperti tidak berpuas hati. “Along ni teruk tau. Suka buat ibu susah hati. Kerana Along, ibu kena marah dengan pengetua tu.” Marah Angah, adik perempuannya yang sedang belajar di MRSM. Along mendiamkan diri.. Diikutkan hati, mahu saja dia menjawab kata-kata adiknya itu tetapi melihat kelibat ibu yang masih di situ, dia mengambil jalan untuk membisu sahaja.. “Along! Kalau tak suka belajar, berhenti je la. Buat je kerja lain yang berfaedah daripada menghabiskan duit ibu”, sampuk Alang, adik lelakinya yang menuntut di sekolah berasrama penuh. Kali ini kesabarannya benar-benar tercabar. Hatinya semakin terluka melihat sikap mereka semua. Dia tahu, pasti ibu mengadu pada mereka. Along mengangkat mukanya memandang wajah ibu. Wajah tua si ibu masam mencuka. Along tidak tahan lagi. Dia segera mencuci tangan dan meluru ke biliknya.

Perasaannya jadi kacau. Fikirannya bercelaru. Hatinya pula jadi tidak keruan memikirkan kata-kata mereka. Along sedar, kalau dia menjawab, pasti ibu akan semakin membencinya. Along nekad, esok pagi-pagi, dia akan tinggalkan rumah. Dia akan mencari kerja di Bandar. Kebetulan cuti sekolah selama seminggu bermula esok. Seperti yang dinekadkan, pagi itu selesai solat subuh, Along terus bersiap-siap dengan membawa beg sekolah berisi pakaian, Along keluar daripada rumah tanpa ucapan selamat. Dia sekadar menyelitkan nota buat si ibu menyatakan bahawa dia mengikuti program sekolah berkhemah di hutan selama seminggu. Niatnya sekadar mahu mencari ketenangan selama beberapa hari justeru dia terpaksa berbohong agar ibu tidak bimbang dengan tindakannya itu. Along menunggang motorsikalnya terus ke Pusat Bandar untuk mencari pekerjaan. Nasib menyebelahinya, tengah hari itu, dia diterima bekerja dengan Abang Joe sebagai pembantu di bengkel membaiki motorsikal dengan upah lima belas ringgit sehari, dia sudah rasa bersyukur dan gembira. Gembira kerana tidak lama lagi, dia dapat membeli jubah untuk ibu. Hari ini hari ke empat Along keluar daripada rumah. Si ibu sedikit gelisah memikirkan apa yang dilakukan Along di luar. Dia juga berasa agak rindu dengan Along. Entah mengapa hati keibuannya agak tersentuh setiap kali terpandang bilik Along. Tetapi kerinduan dan kerisauan itu terubat apabila melihat gurau senda anak-anaknya yang lain.

Seperti selalu, Along bekerja keras membantu Abang Joe di bengkelnya. Sikap Abang Joe yang baik dan kelakar itu sedikit sebanyak mengubat hatinya yang luka. Abang Joe baik. Dia banyak membantu Along antaranya menumpangkan Along di rumahnya dengan percuma. “Azam, kalau aku tanya kau jangan marah k!”, soal Abang Joe tiba-tiba sewaktu mereka menikmati nasi bungkus tengah hari itu. “Macam serius jer bunyinya Abang Joe?” Along kehairanan. “Sebenarnya, kau lari dari rumah kan ?” Along tersedak mendengar soalan itu. Nasi yang disuap ke dalam mulut tersembur keluar Matanya juga kemerah-merahan menahan sedakan. Melihat keadaan Along itu, Abang Joe segera menghulurkan air. “Kenapa lari dari rumah? Bergaduh dengan parents?” Tanya Abang Joe lagi cuba menduga. Soalan Abang Joe itu benar-benar membuatkan hati Along sebak. Along mendiamkan diri. Dia terus menyuap nasi ke dalam mulut dan mengunyah perlahan. Dia cuba menundukkan mukanya cuba menahan perasaan sedih. “Azam, kau ada cita-cita tak….ataupun impian ker…?” Abang Joe mengubah topik setelah melihat reaksi Along yang kurang selesa dengan soalannya tadi. ” Ada ” jawab Along pendek “Kau nak jadi apa besar nanti? Jurutera? Doktor? Cikgu? Pemain bola? Mekanik macam aku….atau….” Along menggeleng-gelengkan kepala. “semua tak…Cuma satu je, saya nak mati dalam pangkuan ibu saya.” Jawab Along disusuli ketawanya. Abang Joe melemparkan tulang ayam ke arah Along yang tidak serius menjawab soalannya itu. ” Ala , gurau ja la Abang Joe. Sebenarnya….saya nak bawa ibu saya ke Mekah dan….saya….saya nak jadi anak yang soleh!”. Perlahan sahaja suaranya namun masih jelas didengari telinga Abang Joe. Abang Joe tersenyum mendengar jawapannya. Dia bersyukur di dalam hati kerana mengenali seorang anak yang begitu baik. Dia sendiri sudah bertahun-tahun membuka bengkel itu namun belum pernah ada cita-cita mahu menghantar ibu ke Mekah.

Setelah tamat waktu rehat, mereka menyambung kerja masing-masing.. Tidak seperti selalu, petang itu Along kelihatan banyak berfikir. Mungkin terkesan dengan soalan Abang Joe sewaktu makan tadi. “Abang Joe, hari ni, saya nak balik rumah …terima kasih banyak kerana jaga saya beberapa hari ni”, ucap Along sewaktu selesai menutup pintu bengkel. Abang Joe yang sedang mencuci tangannya hanya mengangguk. Hatinya gembira kerana akhirnya anak muda itu mahu pulang ke pangkuan keluarga. Sebelum berlalu, Along memeluk lelaki bertubuh sasa itu. Ini menyebabkan Abang Joe terasa agak sebak “Abang Joe, jaga diri baik-baik. Barang-barang yang saya tinggal kat rumah Abang Joe tu, saya hadiahkan untuk Abang Joe.” Kata Along lagi “Tapi, kau kan boleh datang bila-bila yang kau suka ke rumah aku!?”, soal Abang Joe. Dia risau kalau-kalau Along menyalah anggap tentang soalannya tadi. Along hanya senyum memandangnya. “Tak apa, saya bagi kat Abang Joe. Abang Joe, terima kasih banyak ye! Saya rasa tak mampu nak balas budi baik abang. Tapi, saya doakan perniagaan abang ni semakin maju.” Balasnya dengan tenang. Sekali lagi Abang Joe memeluknya bagai seorang abang memeluk adiknya yang akan pergi jauh.

Berbekalkan upahnya, Along segera menuju ke butik kakak Fariz untuk membeli jubah yang diidamkannya itu. Setibanya di sana , tanpa berlengah dia terus ke tempat di mana baju itu disangkut. ” Hey Azam, mana kau pergi? Hari tu mak kau ada tanya aku pasal kau. Kau lari dari rumah ke?”, soal Fariz setelah menyedari kedatangan sahabatnya itu Along hanya tersengeh menampakkan giginya. “Zam, mak kau marah kau lagi ke? Kenapa kau tak bagitau hal sebenar pasal kes kau tumbuk si Malik tu?” “Tak pe lah, perkara dah berlalu….lagipun, aku tak nak ibu aku terasa hati kalau dia dengar tentang perkara ni”, terang Along dengan tenang. “Kau jadi mangsa. Tengok, kalau kau tak bagitau, mak kau ingat kau yang salah”, kata Fariz lagi. “Tak apa lah Riz, aku tak nak ibu aku sedih. Lagipun aku tak kisah.” “Zam..kau ni…..” “Aku ok, lagipun aku sayang dekat ibu aku. Aku tak nak dia sedih dan ingat kisah lama tu.” Jelas Along memotong kata-kata si sahabat yang masih tidak berpuas hati itu. “Aku nak beli jubah ni Riz. Kau tolong balutkan ek, jangan lupa lekat kad ni sekali, k!”, pinta Along sambil menyerahkan sekeping kad berwarna merah jambu. “No problem…tapi, mana kau dapat duit? Kau kerja ke?” , soal Fariz ingin tahu. “Aku kerja kat bengkel Abang Joe.. Jadi pembantu dia”, terang Along. “Abang Joe mana ni?” “Yang buka bengkel motor kat Jalan Selasih sebelah kedai makan pakcik kantin kita tu!”, jelas Along dengan panjang lebar. Fariz mengangguk . “Azam, kau nak bagi hadiah ni kat mak kau bila?” “Hari ni la…” balas Along. “Ooo hari lahir ibu kau hari ni ek?” “Bukan, minggu depan…” “Habis?. Kenapa kau tak tunggu minggu depan je?”, soal Fariz lagi. “Aku rasa hari ni je yang yang sempat untuk aku bagi hadiah ni. Lagipun, aku harap lepas ni ibu aku tak marah aku lagi.” Jawabnya sambil mengukir senyum.

Along keluar daripada kedai. Kelihatan hujan mulai turun. Namun Along tidak sabar menunggu untuk segera menyerahkan hadiah itu untuk ibu. Sambil menunggang, Along membayangkan wajah ibu yang sedang tersenyum menerima hadiahnya itu. Motosikalnya sudah membelok ke Jalan Nuri II. Tiba di simpang hadapan lorong masuk ke rumahnya, sebuah kereta wira yang cuba mengelak daripada melanggar seekor kucing hilang kawalan ........

- KISAH WANITA DAN SEBUNGKUS BISKUT -


Salam bahagia,

Coretan ini hanyalah sekadar untuk menjentik minda dan tidak ada kena mengena dengan yang hidup mahupun dengan orang yang sudah tiada.

Kisah ini berlaku di salah lapangan terbang. Seorang wanita membeli sebungkus biskut dan disimpannya dalam beg tangannya. Sementara menunggu waktu berlepas, beliau singgah di sebuah restoran.

Wanita itu melabuhkan punggungnya di sebuah kerusi di restoran tersebut, dimana seorang lelaki sedia ada duduk di sebelah wanita tersebut.

Kebetulan tiada lagi tempat/ meja lain tanpa pelanggan. Wanita itu rasa tidak selesa, namun tetap memesan minuman dan setelah minuman dipesan dihidangkan diatas meja dihadapannya. Beliau mula membasahkan tekak dan mengunyah sekeping demi sekeping biskut daripada atas meja itu.

Wanita itu rasa amat geram dan tidak senang hati apabila lelaki di sebelahnya turut memakan biskut tersebut. Dalam hatinya berkata , "Sedapnya kamu memakan biskut aku tanpa meminta izin pun". Dan setiap kali wanita itu mengambil biskut,setiap kali itu jugalah lelaki itu mengambil dan memakannya.

Sakitnya hati wanita itu terhadap lelaki tersebut bukan kepalang. Bagaimanapun, lelaki itu kelihatan sangat ceria dan tersenyum lebar meskipun dia sedar wanita di sebelahnya sangat tidak senang dan memandang negatif kepadanya.

Sehingga tinggal sekeping biskut yang terakhir diatas meja itu dan kali ini wanita ini berhenti daripada mengambilnya. Dalam hatinya berkata : 'Aku mahu melihat apa lelaki itu buat pada biskut yang sekeping itu"......

Bacalah kisah ini , insyaAllah kita akan INSAF dari melakukan maksiat :

" KISAH YANG BENAR2 BERLAKU DI GOMBAK , MAYAT TIDAK DITERIMA BUMI !! "

Surau saya pernah menjemput Al-Fadhil Ustaz Abu bakar Abdul Aziz untuk menyampaikan ceramah Maulidur Rasul. Saya berkesempatan untuk berborak dengan beliau ketika kami sama-sama makan setelah selesai ceramah. Antara topik yang dibincangkan ialah pengalaman beliau ketika menguruskan jenazah.

Di bawah ini saya perturunkan kisah beliau untuk renungan bersama.
Pengalaman seorang Jurumandi Mayat Daerah Gombak, Selangor.
Kisah benar ini diceritakan oleh Ustaz Abu Bakar Abdul Aziz.

Ia berlaku di kawasan daerah Gombak di mana jurumandi memandikan jenazah yang agak kaya orangnya dan berpengaruh. Begini ceritanya :-

Saya telah terlibat dalam pengurusan jenazah lebih daripada 20 tahun. Pelbagai pengalaman telah saya lalui kerana dalam tempoh itu bermacam-macam jenis mayat yang telah saya uruskan. Ada yang meninggal dunia akibat kemalangan, sakit tua, sakit jantung, bunuh diri dan sebagainya.

Bagaimanapun, pengalaman menguruskan satu jenazah di sebuah tempat di sempadan Selangor dan Wilayah Persekutuan beberapa tahun yang lalu, telah mendedahkan saya kepada satu kes yang cukup ‘istimewa’ sepanjang pengalaman saya menguruskan jenazah. Inilah kali pertama saya bertemu dengan satu jenazah yang cukup aneh, menyedihkan, menakutkan dan sekali gus menberikan banyak iktibar.

Peristiwa tersebut berlaku dua hari lagi sebelum pilihanraya di Serkam, Melaka. Nama tempat dan nama orang yang meninggal itu tidaklah dapat saya nyatakan di sini. Ia terjadi secara kebetulan ketika saya diminta oleh anak Allahyarham menguruskan jenazah bapanya.

Pada hari itu, saya pergi ke rumah seorang sahabat untuk mengubatkan mata ibunya bagi kali yang terakhir. Niat saya ialah supaya mata ibu tadi sembuh dan boleh membaca Al-Quran. Tetapi apabila saya hendak pulang, anak Allahyarham datang menemui sahabat saya tadi dan bertanya sama ada saya mengurus jenazah atau tidak.

Kawan saya kata, “Cubalah tanya dia sendiri.” Kawan saya ada memberitahu saya dua bulan yang lepas bahawa saya sahaja yang mengadakan kursus dalam hal menguruskan jenazah. Anak Allahyarham menemui saya. Saya beritahu dia bahawa jenazah tidak elok dibiarkan lama-lama.

Saya terus pergi ke rumahnya. Tapi bila saya hampir sampai ke rumah Allahyarham, saya bau jenazah itu sangat busuk. Baunya cukup pelik dan busuk. Saya telah menguruskan banyak jenazah tetapi tidak pernah saya bertemu dengan mayat yang sebusuk ini.Bila saya tengok wajah Allahyarham, sekali lagi hati saya tersentuh. Saya tengok wajahnya seperti sedang dirundung oleh bermacam-macam perasaaan…takut, cemas, kesal dan bermacam-macam lagi. Wajahnya seperti tidak mendapat nur daripada Allah SWT.

Kemudian saya pun ambil kain kafan yang dibeli oleh anak Allahyarham dan saya potong-potongkan. Secara kebetulan pula, di situ ada dua orang yang mengikuti kursus pengurusan jenazah yang pernah saya jalankan. Saya ajak mereka membantu saya dan mereka bersetuju.

Tetapi semasa memandikan mayat itu, peristiwa pertama berlaku. Untuk makluman pembaca, apabila memandikan jenazah, badan mayat itu perlu dibangunkan sedikit dan perutnya hendaklah diurut urut untuk membolehkan najis keluar. Maka saya pun urut urutkan perut Allahyarham.

Tapi apa yang berlaku pada hari itu amatlah mengejutkan. Allah itu Maha Berkuasa kerana pada hari tersebut, najis tidak keluar daripada dubur mayat tadi tetapi melalui mulutnya. “Lain macam saja ni”, fikir saya. Lalu saya ubah sedikit teknik dan posisi mayat itu dan saya urut-urutkan lagi perutnya.

Tapi najis itu tetap keluar dari mulutnya. Hati saya berdebar-debar. Apa yang sedang berlaku di depan saya ini? Telah dua kali mulut mayat ini memuntahkan najis. Saya harap ia tidak akan berulang lagi kerana saya mahu mengurut perutnya bagi kali yang terakhir. Tiba-tiba ketentuan Allah berlaku. Bila saya urut perutnya, keluarlah daripada mulut mayat itu najis bersama beberapa ekor ulat yang masih hidup. Ulat itu adalah seperti ulat najis. Warnanya putih. Dari mana datangnya ulat itu, jangan tanya saya.

Allahyarham meninggal dunia akibat diserang sakit jantung dan waktu kematiannya dengan waktu saya menguruskan mayatnya cuma lima jam setengah sahaja jaraknya. Aneh, bagaimana dalam tempoh yang sebegitu singkat mayatnya boleh menjadi sedemikian rupa? Saya lihat wajah anak Allahyarham. Mereka seperti terkejut. Mungkin malu, terperanjat dan aib dengan apa yang berlaku pada bapa mereka.

Saya tengok dua orang pembantu tadi, mereka juga terkejutdan panik. Lalu saya bacakan doa untuk mengelakkan badi mayat dan sapukan ke muka mereka. Saya kata kepada mereka, “Inilah ujian Allah kepada kita”. Kemudian saya minta salah seorang daripada pembantu tadi memanggil kesemua anak Allahyarham.

Allahyarham pada dasarnya seorang yang beruntung kerana mempunyai tujuh orang anak, dan semuanya lelaki. Seorang berada di luar negeri dan enam lagi berada di sini. Bila semua anak Allahyarham masuk, saya marahi mereka. Saya mengingatkan mereka bahawa tanggungjawab saya hanyalah membantu menguruskan jenazah bapa mereka, bukan menguruskan sepenuhnya tanggungjawab tersebut.

Sepatutnya sebagai anak, merekalah yang lebih afdal menguruskan jenazah bapa mereka itu, bukannya tok imam, tok bilal, tok siak. Saya kata, mungkin satu masa dahulu ibu mereka sibuk maka Allahyarham pernah memandikan mereka. Itulah jasa dan pengorbanan seorang bapa.

Tetapi saya kesal kerana dalam saat-saat begini anak-anak Allahyarham tidak langsung hendak membalas jasa bapa mereka itu.
Saya kemudiannya meminta izin serta bantuan mereka untuk menonggengkan mayat itu. Takdir Allah, apabila ditonggengkan sahaja mayat tersebut, tiba-tiba keluarlah ulat-ulat yang masih hidup. Hampir sebesen banyaknya.

Besen itu boleh dianggarkan besar sedikit daripada penutup bilah kipas meja. Subhanallah….suasana menjadi semakin panik. Saya terus bertenang dan berharap tidak berlaku lagi kejadian-kejadian yang lebih ganjil. Selepas itu saya mandikan semula mayat tersebut dan saya ambilkan wuduk.

Saya minta anak-anaknya mengambil kain kafan. Saya bawa mayat tersebut ke dalam biliknya dan tidak diizinkan seorang pun melihat upacara itu kecuali waris yang terdekat, sebab saya takut perkara-perkara yang lebih aib akan berlaku.

Takdir Allah jua yang menentukan. Apabila mayat ini diletakkan di atas kain kafan, saya dapati kain kafan itu ......

TANGGUNGJAWAB SEORG SUAMI !

”Dari Ibni Umar r.a sabda Rasulullah SAW :”Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggungjawab terhadap rakyat pimpinannya .Seorang amir (raja) memimpin rakyat dan ia akan ditanya mengenai pimpinannya , seorang lelaki adalah pemimpin ke atas keluarga rumahnya dan ia akan ditanya mengenai pimpinannya .Seorang wanita adalah pemimpin dirumah suaminya dan terhadap anak – anak suaminya dan ia akan ditanya mengenai pimpinannya .Seorang hamba sahaya adalah pemimpin atas harta benda tuannya dan ia akan ditanya mengenai pimpinannya .Ingatlah Semua kamu adalah pemimpin dan semua kamu akan ditanya mengenai pimpinannya (Diriwayatkan oleh :Al-Bukhari dan Muslim).

KETERANGAN PERAWI HADITH !

1.Tanggungjawab bapa/suami terhadap rumahtangga.
Di antara kewajipan dan tanggungjawab yang penting bagi seorang
suami ialah :

(1) Tanggungjawab memberi nafkah zahir dan batin .
Seorang suami wajib memberi nafkah kepada isterinya , firman Allah SWT yang bermaksud:Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya; dan sesiapa yang di sempitkan rezekinya, maka hendaklah ia memberi nafkah dari apa yang diberikan Allah kepadanya (sekadar yang mampu); Allah tidak memberati seseorang melainkan (sekadar kemampuan) yang diberikan Allah kepadaNya. (orang-orang yang dalam kesempitan hendaklah ingat bahawa) Allah akan memberikan kesenangan sesudah berlakunya kesusahan.(at –Talak : 7)
Dan juga memberi nafkah batin iaitu melakukan persetubuhan dengan isterinya ,


(2).Tanggungjawab dari segi kebendaan .
Dalam hal kewajipan dari segi kebendaan ini mengandungi :
(a) Pakaian
(b) Tempat tinggal
(c) Perabut dan alat kebersihan
(d) Orang gaji .

3.Tanggungjawab dari segi akhlak dan kerohanian .
Antara kewajipan yang penting diberi dari segi akhlak dan kerohanian ialah :
(a)Mengajar isteri supaya taatkan suami .
(b)Mengajar isteri supaya menjadi seorang yang amanah .
(c)Pergaulan secara makruf .
(d)Mendapat bimbingan agama dari suami.
(e) Pengawalan terhadap kehormatan isteri .
(f) Mengajar isteri berakhlak Islam .

Pengajaran Hadis .
1.Tiap-tiap individu muslim adalah pemimpin , bertanggungjawab sepenuhnya ke atas pimpinannya .
2.Tunaikan tanggungjawab sebagai pemimpin dengan baik , jika tidak mahu disoal Allah di Hari Akhirat .
3.Pemimpin – pemimpin di dalam rumahtangga , kampong , daerah , negeri dan Negara , semaunya bertanggungjawab di atas pimpinan mereka , maka tunaikan tanggungjawab dengan jujur dan tunaikan amanah itu dengan sebaik-baiknya .
4.Empat golongan yang disebut di dalam hadis ini iaitu pemerintah ,suami , isteri dan hamba , kesemuanya bertanggunjawab di atas pimpinan mereka . Oleh hal demikian mereka dikehendaki memenuhkan tanggungjawab mereka dengan ikhlas dan rasa tanggungjawab .

perasan ayu gitu deh



Edited by sheshe , suke tengok gurl muslimah nie, hope suatu hari nanti she akan change, same like that

Ketika Perut Rasulullah Berbunyi

Suatu ketika Rasulullah SAW menjadi imam shalat. Para sahabat yang menjadi makmum di belakangnya mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh Rasulullah bergeser antara satu sama lain.

Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai sholat, ”Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, apakah Anda sakit?” Namun Rasulullah menjawab, ”Tidak. Alhamdulillah, aku sehat dan segar.”

Mendengar jawaban ini Sahabat Umar melanjutkan pertanyaannya, ”Lalu mengapa setiap kali Anda menggerakkan tubuh, kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan? Kami yakin engkau sedang sakit…”

Melihat kecemasan di wajah para sahabatnya, Rasulullah pun mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Ternyata perut Rasulullah yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil untuk menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali tubuh Rasulullah bergerak.

Umar memberanikan diri berkata, ”Ya Rasulullah! Adakah bila Anda menyatakan lapar dan tidak punya makanan, lalu kami hanya akan tinggal diam?”

Rasulullah menjawab dengan lembut, ”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu ini. Tetapi apakah yang akan aku jawab di hadapan Allah nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban bagi umatnya?”

Para sahabat hanya tertegun. Rasulullah melanjutkan, ”Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah Allah buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.” (Anam) (Sumber : nu.or.id)
huuhu banyak kenangan manis di padang polo. rasa macam nak kembali balik disaat manis tue .

belajarlah

Belajarlah untuk bisa memahami apa yang dirasakan oleh orang lain...
Jika ingin di mengerti, mengertilah orang lain...
Banyak orang ingin untuk dimengerti atau diperduliakan, tapi mereka sendiri tidak mau mengerti atau memperdulikan orang lain...
Saling memahami, saling berbagi agar kasih sayang dan kedamaian selalu tercipta...

Lihat lah ape yang terjadi


❤ Jangan kita sangka kawan kita yang sering menegur kita itu adalah orang yang paling bertaqwa
❤ Jangan kita fikir kawan kita yang sering menasihati kita itu adalah manusia yang tak diuji
❤ Jangan kita ingat kawan kita yang tegas beragama itu adalah manusia yang paling sempurna

Hakikatnya...~
❤ Dia menegur kita untuk mengingatkan dirinya juga
❤ Dia menasihati kita untuk dirinya turut berjaga-jaga

❤ Dan dia bertegas dalam perkara agama kerana risaukan bahang api neraka
❤ Kawan kita itu bukanlah MALAIKAT
❤ Dia juga MANUSIA
❤ Bersangka baiklah, dia sebenarnya mahu memimpin kita masuk ke syurga bersama-sama...
Jangan Mencintai Seseorang Setinggi Langit Kerana Langit Boleh Runtuh..
Jangan Mencintai Seseorang Sedalam Lautan Kerana Lautan Boleh Surut..
Jangan Mencintai Seseorang Sebesar Dunia Kerana Dunia Boleh Hancur…

Cukuplah Mencintai Seseorang Sehujung Kuku,
Walau Kecil, Walau Selalu Dipotong, Ia Akan Selalu Tumbuh. .♥
Allah memberikan yang terbaik tidak kira dalam bentuk kedukaan atau kesukaan, meskipun kadangkala tidak serasi dengan keinginan, tetapi percayalah Allah mempunyai perancangan yg jauh lebih indah..

Wednesday, January 9, 2013

SABAR, TEKAD BULAT DAN KETEGARAN HATI

Sabar adalah sebab teraihnya semua kesempurnaan. Manusia yang paling sempurna adalah yang paling sempurna kesabarannya. Karena sempurnanya kesabaran disertai dengan tekad bulat dan ketegaran hati. Maka barangsiapa yang tidak memiliki kemauan yang teguh berarti ia memiliki kekurangan. Dan barangsiapa yang memiliki tekad akan tetapi tidak memiliki ketegaran berarti dia memiliki kekurangan. Dan barangsiapa yang ketegarannya bersatu dengan tekadnya niscaya akan membuahkan segala kemuliaan dan keadaan yang sempurna. Hal ini sebagaimana sabda Rosulullaah shollallaahu ‘alayhi wa’alaa aalihi wasallam,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِي الْأَمْرِ، وَالْعَزِيمَةَ عَلَى الرُّشْدِ

“Ya Allah aku memohon ketegaran hati dalam setiap urusanku dan tekad yang bulat di atas jalan yang lurus.” {HR. At-Tirmidzi, kitab Ad-Da’awaat, no.3407,5/476. Ahman dalam musnadnya,4/125}

Dan pohon ketegaran dan tekad bulat tidak akan berdiri tegak kecuali ditopang oleh batang kesabaran.
{Lihat Thoriqul Hijrotain wa Baabus Sa’adatain, Ibnu Qoyyim, hal. 440.}


* 3 kesabaran:
1. Sabar melaksanakan perintah Allah.
2. Sabar meninggalkan larangan Allah.
3. Sabar ketika menghadapi musibah.

Tuesday, January 8, 2013

CINTA DIATAS CINTA

~~CINTA DIATAS CINTA~~

Wahai Calon pendamping HIDUPKU:
Cukuplah kau mencintai ALLAH dengan sepenuh hatimu..
Karena dengan mencintai ALLAH Kau akan mencintaiku karena-NYA..

Cinta itu lebih abadi dari pada CINTA BIASA..
Semoga cinta itu juga akan mempertemukan kita kembali di SYURGA..

Wahai Calon pemenuh SEPARUH NAFASKU
Ketahuilah..
Bisu ku dalam cinta, diamku, tunduknya pandanganku dan malu ku..
Itu adalah bukti cintaku padamu..

Bukti cinta ku ingin menjaga pandanganmu..
Menjaga kesucian hatimu dan hatiku..
Andai kita tak mampu bersama di dunia, maka aku akan menunggumu di Surga..

Titip Rindu Ku untuk dia YA ALLAH

Jika cinta adalah KERINDUAN
Maka jadikanlah rindu ini dalam dzikir pada MU YA ALLAH..

Jika cinta adalah PERJUANGAN
Maka kobarkanlah semangat di dada kami..

Jika cinta adalah PENGORBANAN
Maka jadikan pengorbanan ini tidak sia-sia di sisi MU..

Jika cinta adalah AIR MATA
Maka jadikan ia air mata taubat kepada MU YA ALLAH..

Dan Jika cinta ini adalah KETULUSAN
Maka jadikanlah hati ini untuk selalu ikhlas dalam menerima semua takdir MU..

Aamiin Ya Rabbal'alamiin